September 15, 2015

Ketoasidosis



ketoasidosis
Di dalam diabetes tipe 1 kita terdapat 2 kondisi dimana hal tersebut mencerminkan kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi yang pertama adalah kondisi ketika kadar gula atau glokosa dalam darah meningkat atau dikenal dengan ketoasidosis. Kedua kondisi dimana kadar glukosa dalam darah menurun atau dikenal dengan sebutan hipoglikemia. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai ketoasidosis.


Apa itu ketoasidosis? Mungkin bagi kebanyakan orang istilah ini sangat asing ditelinga. Bukan begitu? Lalu apa hubungannya dengan penyakit diabetes? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Dan bagaimana penanganannya? Mari kita cari tahu selengkapnya dibawah ini.

Ketoasidosis atau ketoasidosis diabetikum adalah salah satu keadaan pada penderita diabetes mellitus yang dimana kadar glukosa dalam darah sangat tinggi. Kadar gula saat itu dapat mencapai 300 mg/dl bahkan lebih. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan maka dapat menyebabkan koma pada si pasien hingga yang lebih parah yaitu kematian. Namun proses terjadinya koma lebih bertahap daripada kondisi disaat hipoglikemia. Kejadian tersebut dapat terjadi kapan saja pada penderita diabetes tipe 1.

Seringkali terjadinya ketoasidosis diawali dari tidak patuhnya pasien terhadap pola diet yang telah ditetapkan. Di samping itu juga dapat disebabkan si pasien jarang memeriksakan kadar glukosa dan kadar urin secara berkala.

Penyebabnya adalah hormon insulin dalam darah menurun sehingga mengakibatkan kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi. Seperti yang pernah dijelaskan pada artikel sebelumnya hormon insulin membantu proses penyerapan nutrisi agar dapat masuk ke dalam sel guna dijadikan sebagai sumber energi. Hormon tersebut juga membantu menyimpan lemak hasil pencernaan makanan.

Ketika kadar hormon insulin rendah, maka secara otomatis gula tidak dapat masuk kedalam sel untuk diproses. Sehingga tubuh akan mengkompensasikannya dengan cara menggunakan lemak sebgai sumber energy alternatif.

Karena penggunaan lemak tidak dapat dibakar secara sempurna maka menghasilkan zat yang bernama badan keton, dimana zat ini akan terakumulasi dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

Terdapatnya badan keton dalam urin disebut dengan ketonuria. Karena kadar glukosa darah tinggi maka kadar glukosa dalam urin pun meningkat. Hal ini mengakibatkan volume urin akan bertambah dan tubuh pun akan kekurangan cairan. Kondisi tersebut akan menciptakan rasa haus dan mulut kering bagi si penderita dan merupakan ciri khas dari kadar glukosa yang terlalu tinggi.

Ketoasidosis dapat didiagnosis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
-          Apabila kita menemukan dehidrasi berat namun masih terjadi poliuria
-          Merupakan pasien Diabetes Melitus lama, dengan disertai gejala tambahan seperti nyeri perut dan malaise
-          Gejala-gajala lain seperti asidosis dikeluhkan sebagai pernafasan cepat dan dalam (Kussmaul) dengan bau pernafasan aseton
-          Berat badan akan menurun akibat proses glikoneogenesis dan glikolisis
-          Kasus baru diabetes mellitus tipe 1 seringkali bermanifestasi menjadi ketoasidosis

Pengobatan yang harus segera diberikan adalah penyuntikan hormon insulin dan mengganti cairan tubuh yang hilang. Satu lagi, penambahan kadar ion kalium pada darah karena turut berkurang akibat frekuensi buang air kecil yang tinggi (poliuria)

Pada kasus yang berat dimana si pasien menderita dehidrasi yang sangat hebat, kadar insulin juga rendah sehingga menyebabkan koma. Maka harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang layak.

Bagaimana? Sekarang tahu kan apa itu ketoasidosis. Oleh karena itu jika anda memang penderita diabetes mellitus tipe 1 maka ada baiknya anda selalu rutin melakukan pemeriksaan terhadap kondisi tubuh agar hal demikian tidak terjadi pada diri anda. Tentu hal tersebut bukan hanya menyusahkan diri anda sendiri melainkan orang terdekat anda. Jadi sekali lagi patuhi pola hidup sehat yang sudah ditetapkan dan rutin kontrol kesehatan adalah kunci terbaik. Yuk, kita lakukan mulai dari sekarang.

No comments:

Post a Comment